Menumbuhkan Dimensi Profil Pelajar Pancasila melalui “Program GEMMAS" (Gerakan menulis di Mading Sekolah)

 


Menumbuhkan Dimensi Profil Pelajar Pancasila melalui “Program GEMMAS" (Gerakan menulis di Mading Sekolah)

Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai/anggota persatuan (rakyat). Pengajaran itu tidak lain adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau berfaedah buat hidup anak-anak, baik lahir maupun batin, sedangkan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Menurut Ki Hajar Dewantara guru ibarat petani dan murid seperti padi.  Petani yang merawat tumbuh kembang padi perlu menyediakan lingkungan yang dibutuhkan oleh tanaman padi untuk dapat tumbuh dan berkembang.  Jika seorang petani mampu menyediakan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman padi,  maka tanaman padi akan tumbuh dengan subur dan menghasilkan bulir-bulir padi yang berkualitas.  Sebaliknya, jika petani tidak dapat menyediakan lingkungan yang dibutuhkan oleh tanaman padi,  maka tanaman padi akan tumbuh dan menghasilkan bulir-bulir padi yang kurang berkualitas atau mungkin tanaman padi tersebut akan mati.  Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang dibuat oleh petani untuk memenuhi kebutuhan tanaman padi dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, misalnya  memberi air yang cukup, memberi pupuk,  sinar matahari yang cukup dan membersihkan gulma atau tanaman pengganggu.

Guru penggerak telah menerapkan dan mengimbaskan materi pada modul tersebut kepada rekan-rekan sejawat di sekolah sehingga murid saat ini mengikuti pembelajaran sesuai dengan kesiapan belajar,  minat belajar dan profil belajar murid.   Pada tahapan pembelajaran berdiferensiasi,  murid-murid dilibatkan secara aktif mulai dari proses menyiapkan  materi pembelajaran,  proses pembelajaran dan menghasilkan produk hasil akhir pembelajaran. Pada produk hasil akhir pembelajaran murid-murid telah mampu mengekspresikan hasil belajar mereka dalam berbagai format atau bentuk yang mereka inginkan,  misalnya ringkasan materi, peta konsep,  puisi, video,  rekaman suara,  poster dan cerita bergambar.  Produk hasil akhir pembelajaran tersebut disetor kepada guru dan menjadi file portofolio  yang disimpan oleh guru.

Murid-murid  di SMP Negeri 2 Pasangkayu saat ini sebagian masih senang mengekspresikan kreativitas mereka dalam bentuk tulisan maupun gambar yang ditulis pada meja atau dinding kelas. Kreativitas murid-murid tidak dapat disalurkan hanya melalui tugas-tugas dalam bentuk portofolio yang disimpan oleh guru,  tetapi mereka  sangat ingin agar karya dan kreativitas mereka dapat dilihat oleh orang lain.  Murid-murid menginginkan agar karya dan kreativitas mereka dapat dilihat oleh orang lain.  Teori kontrol menyatakan bahwa  “Seluruh tindakan manusia memiliki tujuan tertentu. Semua yang kita lakukan adalah usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebetulnya saat itu kita sedang memenuhi satu atau lebih dari satu kebutuhan dasar kita, yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), kasih sayang dan rasa diterima (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan penguasaan (power). Ketika seorang murid melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan, atau melanggar peraturan, hal itu sebenarnya dikarenakan mereka gagal memenuhi kebutuhan dasar mereka. (Andri Nurcahyani, S.Pd, M.S dkk, Hal: 55).

Sesungguhnya murid memiliki kemampuan untuk mengambil peran dalam proses belajar mereka sendiri. Terkadang guru memperlakukan murid seolah-olah tidak bisa membuat keputusan atau memberikan suara, pilihan atau memberi pendapat terkait dengan proses belajar murid itu. Guru tanpa sadar atau sengaja membiarkan murid menjadi tidak berdaya, dengan secara sepihak memutuskan semua yang harus murid pelajari dan bagaimana murid harus  mempelajarinya, tanpa melibatkan peran serta murid dalam proses pengambilan keputusan. Guru dapat membuat murid menjadi pemimpin bagi proses pembelajaran mereka sendiri, guru perlu memberi kesempatan pada murid untuk mengembangkan peran di dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga  potensi kepemimpinan murid bisa berkembang dengan baik. Saat murid memiliki kontrol atas hal yang terjadi dan mampu mempengaruhi sebuah situasi, maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency”. Agency maksudnya kapasitas seseorang untuk mempengaruhi fungsi diri dan arah jalan peristiwa melalui  tindakan yang dibuatnya.

Kepemimpinan murid adalah murid yang bertindak  secara aktif dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, tidak hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Secara natural para murid mempelajari keterampilan belajar yang dapat digunakan sepanjang hidup mereka. Saat murid menjadi pemimpin dan berperan aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka hubungan antara guru dengan murid akan menjadi bersifat kemitraan. Melalui upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, guru memberi kesempatan murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang kemudian diharapkan bisa mewujud sebagai pelajar Pancasila yang tidak hanya menjadi pribadi yang merdeka, namun juga menjadi pribadi yang memerdekakan bangsanya.

Melalui program ini, Guru penggerak berharap dapat menggerakkan komunitas guru dan murid di sekolah agar dapat menyalurkan karya dan kreativitas murid sehingga dapat lebih dihargai dan mencegah murid kehilangan arah sehingga murid tidak lagi menyalurkan karya dan kreativitas berupa tulisan, coretan,  gambar atau yang lainnya pada meja dan dinding sekolah. Melalui berbagai bentuk karya yang mereka hasilkan, murid secara langsung telah dilibatkan dalam proses belajarnya sehingga murid dapat memberikan suara, pilihan dan kepemimpinan dalam proses belajar mereka.


Susunan Pengurus Komunitas Aksi Merdeka yang menjadi Pengurus Mading Aksi Merdeka


Manfaat Program GEMMAS
  1. Program GEMMAS dapat menumbuhkan karakteristik lingkungan yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid (student agency)
  2. Program GEMMAS dapat menggerakkan komunitas guru dan murid di sekolah agar dapat menyalurkan karya dan kreativitas murid agar dapat lebih dihargai dan mencegah murid kehilangan arah yang sehingga murid tidak lagi menyalurkan karya dan kreativitas berupa tulisan, coretan,  gambar atau yang lainnya pada meja dan dinding sekolah.
  3. Melalui program GEMMAS, komunitas sekolah dapat akan dapat memenuhi kebutuhan dasar murid dalam mencapai tujuan belajarnya yaitu kebutuhan akan kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan penguasaan (power) yang terwujud pada tersedianya ruang berekspresi bagi murid
  4. Program GEMMAS dapat menumbuhkembangkan komponen profil pelajar pancasila, yaitu mandiri, bernalar kritis dan kreatif melalui karya dan kreatifitas yang dipajang di mading sekolah

Posting Komentar untuk "Menumbuhkan Dimensi Profil Pelajar Pancasila melalui “Program GEMMAS" (Gerakan menulis di Mading Sekolah)"